Serunya Naik Toboggan di Mutianyu Great Wall China
Day 3 : Itinerary dan budget (Bagian 1)
Bermimpilah setinggi
langit jika engkau terjatuh,
akan terjatuh di antara
bintang-bintang…
“Bung Karno”
Sendirian
ke Tembok Besar China di Mutianyu
The Great Wall of China |
Hari ke 3 solo trip di Beijing saya akan mengunjungi THE GREAT WALL OF CHINA atau Tembok Besar China. Untuk perjalanan hari pertama dan kedua bisa baca di sini.Tembok China yang sangat besar dan panjang seperti tak berujung dan dibuat oleh manusia dan konon saking besar dan panjangnya, Tembok China sampai bisa terlihat dari bulan (bener ga sih ?). Panjangnya kurang lebih 21.000 Km. Ada beberapa titik masuk menuju Tembok Besar ini. Yang paling populer dan dekat dari Beijing adalah Badaling, ini paling touristy, Jika kalian ikut tour travel biasanya akan di bawa kesini, selain lebih dekat, yang pasti lebih murah biaya transportasinya. Jadi kebayang bakal ramai dan penuh pengunjung. Kemudian ada Mutianyu, lokasinya ada di luar Kota Beijing dan lumayan jauh tapi lebih sepi dan yang pasti jarang tour travel bawa turisnya ke sini. Yang menjadi incaran saya adalah bisa naik Toboggan atau semacam kereta seluncur yang digunakan untuk turun dari puncak Tembok China menuju ke bawah, ngebayanginnya seru dan ngeri-ngeri sedap. Mangkanya kenapa saya pilih Mutianyu sebagai pintu masuk ke Tembok China.
Perjalanan
ke Mutianyu di mulai pagi sekali sekitar jam 06:00 dari Hostel tempat saya menginap
di Sunrise Hostel yang tidak jauh dari Stasiun Xisi. Mampir ke mini
market sebelum pintu masuk stasiun, saya membeli sarapan dan
minuman seperti jus untuk di jalan dan wajib bawa air minum karena kita akan trekking di Tembok China. Saya mampir juga ke toko buah yang persis ada di sebelah
mini market, strawberry menjadi buah saya di hari ketiga. Strawberry nya
besar-besar dan rasanya manis sekali.
Sarapan saya beli di mini market |
Strawberry yang gede dan super manis |
Bagaimana
Transportasi dari Beijing menuju Tembok China di Mutianyu ?
Saya
menggunakan subway dari Stasiun Xisi menuju Stasiun Dongzhimen dan keluar
melalui Exit C. Yang harus di ingat ketika menggunakan subway di Beijing adalah
pintu Exit yang benar. Di dalam stasiun kita akan melihat ada papan petunjuk
Exit C dan Bus Transfer Hall, ikuti petunjuk hingga keluar stasiun. Setelah
keluar stasiun, untuk mudahnya cari saja KFC, berjalan sedikit saja untuk menuju
ke Terminal Bus Dongzhimen, posisi terminal bus ada di sebelah kiri KFC. Terminalnya
lumayan besar dan dari depan bentuknya seperti gedung dan ada tulisan dalam
bahasa China atau Mandarin yang artinya Dongzhimen Public Bus Transport Hall,
masuk saja ke dalam dan cari North Bus Platform. Untuk menuju platform
petunjuknya sangat jelas, pastikan naik dengan no bus yang ada tulisan China di
belakang angka yaitu Bus 916 Express atau 916(快) menuju ke Huairou dan turun di halte
bus Huai Rou Bei Da Jie (14 halte dari Terminal Bus Dongzhimen) ongkosnya 12
Yuan langsung masukkan ke kotak dekat supir atau menggunakan kartu Yikatong
ongkosnya hanya 6 Yuan saja. Saat naik bus tap kartu di mesin dekat supir dan
jangan lupa tap kembali saat turun. Perjalanan sekitar 1- 1,5 jam. Karena perjalanan ke luar kota maka jalurnya banyak melalui jalan tol. Jika lupa
menghitung halte bus yang sudah di lewati jangan khawatir akan ada informasi di
dalam bus baik dalam Bahasa China dan Bahasa Inggris,
sayangnya tulisan di layar bus hanya dalam bahasa China atau mandarin saja. Untungnya
saya diingatkan supir bus untuk turun di halte ini dan ada 2 turis bule juga yang
turun. Dari Halte Bus Huai Rou Bei Da Jie kita harus menyeberang pindah halte untuk naik bus no H23 dengan
ongkos 3 Yuan menuju Mutianyu, busnya sangat jarang dan akan lama
menunggu, alternatif lain selain naik bus dan menjadi pilihan saya menuju Great Wall Mutianyu adalah naik semacam minibus atau mobil omprengan yang sudah
agak tua dan tanpa AC alias AG (angin gelebuk) tapi lumayan bersih mobilnya. Saya bersama
dua bule yang tadi turun bareng di tawari naik mobil ini dengan harga 100 Yuan untuk bertiga (tutup mata sambil mangap), mungkin karena ada bule jadi dimahalin. Setelah
tawar menawar yang sangat alot dan dengan bahasa masing-masing, si supir pake
Bahasa China, kita pake Bahasa Inggris dan dicampur bahasa isyarat alias jari, ongkosnya
menjadi 5 Yuan saja hahaha. Pokoknya tawar abis sesuai harga yang seharusnya dan lucunya si supir gak marah di tawar habis-habisan.
Saya sampai memastikan sama si bule bener nih 5 Yuan kan bukan 50 Yuan? (50
Yuan sama dengan harga taxi). Iya 5 Yuan kata si Bule. Oke deh deal kalo begitu
karena ongkos bus saja hanya 3 Yuan jadi wajarlah kalo naik mobil ini lebih
mahal sedikit. Total penumpang yang naik 5 orang yaitu saya, 2 bule dan 2 orang
penduduk lokal. Yang enak orang lokal ini ga usah pake nawar dia datang ketika
harga udah deal coba dia datang sebelum deal kan bisa bantuin kita ngomong ga usah
pake bahasa isyarat. Tapi inilah yang bikin seru, setiap perjalanan selalu ada
ceritanya dari yang bikin kesel, deg-degan, seneng dan lucu. Karena hanya 5 orang yang naik, lumayanlah masih luas space di dalam mobil dan lebih cepat tiba di Mutianyu hanya 20 menit
saja karena tidak ada berhenti, seperti naik bus bisa sampai 1 jam. Perjalanan menuju Mutianyu menanjak terus dan saya buka jendela mobil, saya rasakan udara pegunungan saat musim semi, nyaman sekali. Pengennya saya keluarin tangan dari jendela seperti drama Korea, sayang ini mobil omprengan (malu ah). Enaknya lagi begitu tiba di Mutianyu saya tidak perlu berjalan dari halte bus ke pintu masuk karena mobil akan parkir tidak jauh dari pintu masuk dan supir akan mengantar kita sampai ke depan loket
dan membantu memberi petunjuk melalui brosur-brosur dalam bahasa Mandarin yang
dia pegang dan saya tidak paham apa yang dia bilang cuma bisa nyengir dan bilang xie-xie = terimakasih. Saya sempat takut dan mengira supir ini semacam calo karena
tanpa di bantu saya sendiri sudah tau paket tiket mana yang akan saya gunakan
tapi ternyata memang sebaik itu si Pak Supir membantu dan dia pergi setelah
melihat kami memiliki tiket dan menunjukan arah pintu masuk. Saya bersyukur
selalu bertemu dengan orang-orang baik. Disini saya berpisah dengan si bule
karena kami membeli paket tiket yang berbeda.
Tiket
masuk ke Great Wall Mutianyu :
1. Tiket masuk ke Great Wallnya saja untuk
dewasa 45 Yuan, Lansia lebih dari 60 tahun, 25 Yuan, anak-anak dengan tinggi
120 – 140 cm, 25 Yuan dan anak-anak di bawah 120 cm, free.
2. Shuttle Bus 15 Yuan PP
Menuju ke shuttle
bus dari pintu masuk kita jalan kaki lurus
saja dan akan melewati beberapa restoran juga toko-toko
penjual souvenier sepanjang jalan jadi bisa sekalian cuci mata.
3. Paket tiket menuju ke atas Tembok
China PP :
-> PP
dengan Cable Car = 120 Yuan. Naik dan turun di menara/tower 14.
-> Chairlift
untuk naik ke atas. Chairlift semacam cable car tapi hanya kursi saja dan terbuka, mirip yang biasa digunakan untuk ski dan
turun menggunakan Toboggan (kereta seluncur) tiketnya 100 Yuan sekali jalan dan
120 Yuan PP. Turun dan naik di menara/tower 6.
-> Naik
dengan Cable Car dan turun dengan Toboggan = 200 Yuan (naik hingga ke menara/tower 14 dan turun dari
menara/tower 6).
-> Jika
ingin menggunakan semua fasilitas PP dengan cable car hingga ke menara/tower 14
dan kemudian turun, lalu naik lagi dengan paket PP Chairlift dan Toboggan ke
menara/tower 6 = 240 Yuan.
-> Jika
punya waktu dan stamina kuat untuk naik dan turun maka bisa trekking atau jalan
kaki hingga ke Tembok China, ini gratis hanya bayar tiket masuk saja 45 Yuan.
Untuk menghemat tenaga dan waktu, saya
pilih yang paling menantang adrenalin yaitu paket Chairlift untuk naik dan Toboggan untuk turun dengan harga paket
tiket 120 Yuan. Jadi total yang saya bayar untuk masuk ke Mutianyu Great wall
45 Yuan (tiket masuk) + 15 Yuan (shuttle bus PP) +120 Yuan (paket untuk naik ke
Great Wall), total 180 Yuan, kurang lebih lebih 360.000 rupiah.
Tiket Tembok China di Mutianyu |
Setelah
tiket di tangan tinggal masuk saja dan ikuti kemana orang berjalan hingga
melihat antrian untuk naik shuttle bus dan saat turun dari bus ikuti saja
petunjuk ke tempat kita akan naik Chairlift menuju ke Tembok Besar China. Belum
naik Chairlift saja perjalanan sudah lumayan panjang ya, itu karena Tembok
China benar-benar di atas gunung. Sebelum naik Chairlift saya ke toilet dulu
daripada nanti di atas kebelet hehe. Chairlift ini bisa digunakan untuk 2 orang
dan seperti cable car alat ini tidak
pernah berhenti jadi ketika Chairlift sudah di depan kita harus cepat-cepat
naik dan akan di bantu oleh petugas. Karena saya sendirian jadi saya bisa puas
duduk sendiri. Sempet serem sih gimana kalo pas di atas tiba-tiba berenti, rasa
takut itu hilang setelah naik dan melihat pemandangan yang indah dari atas dan
sibuk foto-foto, malah ga berasa tau-tau udah turun aja. Kita akan turun di
menara/tower 6. Tiba di tower 6 ada 2 pilhan untuk menikmati Great Wall di Mutianyu
ini, rute ke kanan jalurnya lebih mudah dan view biasa saja dan rute ke kiri
lebih menantang dan terjal naik turun dengan view yang lebih cantik. Jika
sanggup untuk menjelajah seperti saya ambil saja kedua rute kapan lagi bisa
menjelajah Tembok China sampe gempor. Ya kan hahaha.
Chairlift untuk 2 orang.. saya sendirian :) |
Sendirian naik Chairlift ke atas Tembok China.. belakang kosong semua :) |
Great
Wall di Mutianyu ini pengunjungnya tidak terlalu banyak jadi nyaman sekali saat
trekking dan bisa nunggu saat sepi untuk ambil foto, kebayang kalo saya pergi
melalui pintu masuk Great Wall Badaling pasti tidak akan sepuas menjelajah
Mutianyu. Pastikan kalian menggunakan pakaian dan sepatu yang nyaman.
Gagahnya si Tembok China |
Mutianyu yang lumayan sepi.. siap-siap trekking |
Bisa foto sepi ga ada orang.. yang motoin orang lewat :) |
Rutenya naik turun.. bikin gempor |
Setelah
puas trekking Tembok China yang lumayan menguras tenaga, apalagi pas jalannya nanjak dan bikin ngos-ngosan saatnya kembali turun
dan moment turun ini yang saya tunggu karena akan turun dengan menggunakan
Toboggan atau kereta seluncur. Untuk turun menggunakan Toboggan saya harus
kembali ke menara/tower 6. Antrian pun tidak panjang, sambil antri saya
perhatikan bagaimana cara naik dan mengendalikan Toboggan, ada sih papan petunjuknya dalam bahasa inggris, setelah baca liat langsung lebih enak. Kereta luncurnya
ada yang single, ada yang bisa untuk berdua (biasanya 1 orang dewasa dan 1 anak kecil ). Bentuk kendalinya seperti
kopling mobil tapi manual yang bisa kita atur dengan menarik ke depan dan ke
belakang untuk mengerem atau menambah kecepatan, Toboggan akan meluncur dengan
sendirinya. Untuk menaiki ini kita di larang foto untuk keamanan, dan petugas
akan berteriak no foto no foto dan orang-orang yang antri berteriak juga no foto but ok video
hahaha. Walaupun sudah dilarang orang-orang tetep meluncur sambil pegang hp. Sebetulnya
nanti di spot tertentu ada fotografer yang akan foto kita dan pastinya kita
harus bayar untuk mendapatkan fotonya, kebanyakan orang maunya yang gratisan
pake hp sendiri hehehe. Saya juga pengen ambil foto atau video sendiri dengan
menggunakan hp tapi takut karena tangan satu untuk memegang kedali dan tangan
satunya harus pegang hp haduuhh daripada kenapa-kenapa, mana sendirian dan jauh dari rumah saya pilih taruh hp di tas saja. Sumpah seru banget naik Toboggan, jalurnya lumayan panjang dan
berkelok-kelok dan kadang turunannya lumayan tajam, akan banyak petugas yang
berjaga di sepanjang lintasan untuk memastikan keamanan kita. Pokoknya
pengalaman yang ga akan terlupakan meluncur dari puncak gunung. Kalian kalo ke Mutianyu harus coba turun pake
Toboggan. Kereta seluncur atau Toboggan ini tidak ada di pintu masuk Tembok China
di Badaling.
lintasan Toboggan |
Siap meluncur |
Rutenya berkelok-kelok |
Kalo ada nyali sambil pegang hp |
Seru dan tak terlupakan.. |
Tiba di bawah kita akan melewati rute yang sama lalu naik shuttle bus untuk kembali ke area pintu masuk sekaligus pintu keluar. Saat keluar area saya sempat bertemu dengan Bapak Supir yang mengantar saya dan dia sempat menawari untuk naik mobilnya kembali tapi saya ingin mencoba pulang dengan menggunakan bus supaya bisa merasakan pengalaman yang berbeda. Untuk menuju halte bus rutenya sama dengan jalan saat datang, dari parkiran ke kanan lalu lurus terus sampai ada pertigaan jalan raya lalu menyeberang dan ambil ke arah kiri kemudian jalan sedikit nanti ada halte bus, biasanya banyak orang yang akan naik bus juga. Jadi saat tiba di Mutianyu bus akan berhenti di sebelah kanan dan saat pulang kita harus menyeberang ke sebelah kiri jalan. Naik bus no H23 ongkosnya 3 Yuan. Bus ini memang jarang lewat jadi harus sabar, jika tidak sabar akan banyak taxi gelap yang menawari dengan harga yang mahal. Sempat juga ada mobil mini bus atau omprengan yang menawari seharga 10 Yuan saya tawar 5 Yuan tidak mau ya sudah naik bus saja. Akhirnya bus datang dan untuk membayar ongkosnya tinggal tap kartu Yikatong saat naik dan jangan lupa tap juga saat turun. Busnya tanpa AC, rasanya ga perlu AC karena udara di pegunungan udah sejuk. Ga tau ya kalau ke sini saat musim panas karena saya datang saat musim semi. Perjalanan memang lebih lama karena sering berhenti tapi seru juga bisa membaur dengan penduduk lokal. Ga enaknya orang China itu lebih kepo kaya orang Indonesia, beda sama orang Hongkong, Korea atau Jepang. Saya diliatin sampe risi padahal kulit kita ga beda jauh, mereka juga kulitnya ga terlalu putih, paling beda di mata sama rambut, rambut saya ikal. Tetep beda ya mangkanya diliatin hehehe.
Bus
H23 akan berhenti di halte yang sama saat datang, jadi jangan lupa ya halte
saat tiba kalo perlu foto saja, begitu turun dari bus H23 tidak perlu menyeberang
untuk naik Bus no 916(快) menuju ke Terminal Bus Dongzhimen Public
Transport di Beijing. Rute Bus 916(快) ini lumayan banyak jadi tidak akan lama
menunggu. Jangan salah naik pastikan dibelakang no busnya ada tulisan
Chinanya, kalo salah bus terus nyasar kebayang ya secara ga bisa ngomong
China. Ongkosnya 12 Yuan, dengan kartu Yikatong 6 Yuan. Begitu bus datang dan duduk
saya langsung tertidur karena cape banget, bayangin aja abis trekking di Tembok
China yang panjangnya tak berujung dan sampe gempor hehehe. Ternyata hampir
semua penumpang yang rata-rata dari Mutianyu juga tidur, sama lelahnya hahaha.
Tiba di
Beijing sekitar jam 3 sore dan saya menggunakan rute subway yang sama saat
pergi untuk menuju ke Hostel tempat saya menginap. Enaknya trip tanpa tour saya
bisa puas explore setiap tempat sepuasnya, tanpa batasan waktu dan bisa atur
itinerary sesuka kita termasuk pulang dulu ke Hostel untuk tidur. Akhirnya
mimpi saya yang dulu hanya mimpi untuk menginjakan kaki di Tembok Besar China, terwujud..
Thank GOD.
Seperti
peribahasa Bung Karno di atas “bermimpilah
setinggi langit jika engkau terjatuh, akan terjatuh di antara bintang-bintang”.
Buat
kamu yang ingin menginjakkan kaki di The Great Wall China atau Tembok Besar China jangan
pesimis terus bilang ga bisa, semangat pasti bisa!. Bermimpilah, tapi jangan berhenti di mimpi harus diwujudkan. Rasanya
beda kalo hanya dengar cerita orang, hanya lihat di foto atau hanya baca di blog
saya hehehe. Melihat langsung dan menikmati dengan mata kepala sendiri akan
menjadi pengalaman yang berharga dan tak ternilai seumur hidup. Ayo menabung
seperti yang saya lakukan (baca disini) dan yang pasti dibarengi dengan usaha dan doa.
Rencananya
setelah istirahat saya mau keluar lagi
untuk explore Aquatic dan
Bird Nest Stadion. Masih belum selesai trip hari ini hahaha. Lanjutannya baca
di sini ya.
Happy
Travelling :)
Gilssss.... kereenn sendirian ke Beijing sumpahhh salutt 💙
ReplyDeleteKebetulan Desember nanti aku juga mau solo traveling ke Beijing-Harbin makanya ini lagi riset hahhaa...
Niat banget nanti mau ke great wall mutianyu naik bis umum juga hrhehehh....
Makasih infonya kak... sangat bermanfaat bangeet 🙏
Hai thanks udah mampir.. wah Harbin.. my bucket list tuh :)
ReplyDeleteiya mau rasain hujan salju di harbin hehehe..
Deletebtw soal ke Mutianyu nih, dari terminal Hairou ke Mutianyu lama yaa bis nya kak... bis H23 maksudku... misal dia lama, pasti ada omprengan kan...
soalnya males banget harus sewa taxi/mobil... masak udah murah2 sampe situ dari Beijing, tapi ujung2nya naik taxi juga hahahaha...
makacih...
Banyak omprengan kok, dia kaya mobil carry gitu. Tawar aja ya. Kemarin aku bayar 5 yuan per orang. Good luck yaa..
DeleteSiaapppp...
DeleteHarus dapat nihhh mobil omprengan 5 Yuan hahaha 🙏🤗
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete; R-AZ) launched a invoice to amend the Wire Act to particularly prohibit online playing via the Internet and satellite tv for pc technologies. It would have allowed particular person states to allow online types of playing already authorized of their states , whereas prohibiting varieties that were not . Considered by many to be just about impossible to implement, it didn't achieve well-liked help. By the World Trade Organization , a multinational trading organization with limited power that 1xbet units up and enforces trading agreements between its members. The WTO dominated in opposition to the United States in 2004, claiming that a number of} U.S. laws concerning online playing violated WTO free trade agreements. After two years of talks, the United States refused to alter its place on online playing.
ReplyDelete