BAGAIMANA CARA MENUJU TAKARAGAWA ONSEN DARI TOKYO





KE JEPANG HARUS COBA ONSEN

Berendam di onsen bagi orang Jepang menjadi suatu budaya, seperti sauna di Korea.  Ini yang bikin saya penasaran untuk mencoba onsen, seberapa nikmatnya sih? karena jujur sebagai orang Bandung saya sudah terbiasa berendam di pemandian air panas seperti Ciater dengan air panas alaminya. Nah ada satu lokasi onsen yang sangat membuat saya penasaran karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Tokyo, perjalanan bisa dilakukan pulang pergi dengan catatan harus menggunakan Shinkansen atau kereta cepat. Lokasi onsen ini berada di atas gunung dengan onsen outdoor alami di sepanjang sungai. Udah kebayang betapa indahnya saat saya datang di musim gugur. Yes namanya Takaragawa Onsen.

Takaragawa Onsen

Takaragawa onsen menjadi trip ke 3 menggunakan Tokyo Wide Pass, karena tanpa menggunakan pass, menuju onsen ini akan sangat mahal. Ini adalah onsen pertama yang saya datangi di Jepang dan semenjak itu saya ketagihan onsen. Awalnya agak deg-degan sih karena kebayang untuk berendam di onsen biasanya kita harus membuka semua pakaian kita alias naked. 

Naked.. sebulat bulatnya hahaha

berasa private onsen hihihi


Untungnya dari websitenya Takaragawa Onsen yang saya baca, kita masih boleh menggunakan pakaian jika berendam disini. Takaragawa onsen ini lokasinya menjadi satu dengan sebuah ryokan, jadi kalo kalian punya banyak waktu bisa banget menginap di sini.

onsennya berada di sepanjang sungai dan hanya di batasi batu-batu


Bagaimana cara menuju Takaragawa Onsen dari Tokyo

Dari Stasiun Tokyo atau Stasiun Ueno  menuju Stasiun Jomo-Kogen dengan menggunakan Shinkansen Max Toki jam 07:45, pastikan menggunakan jadwal ini atau yang lebih pagi, jangan yang lebih siang ya, supaya nanti tidak tertinggal bus di Terminal Bus Minakami. Saya sendiri pilih stasiun Ueno untuk keberangkatan karena dari tempat menginap yaitu Anne Hostel jaraknya lebih dekat. Oh iya jangan lupa reserve seat ya, kita bisa lakukan di JR office yang berada di Stasiun Ueno atau seperti saya sudah reserve seat ketika  membeli Tokyo Wide Pass di Bandara Narita. Shinkansen Max Toki  ini double decker alias kereta bertingkat jadi kalo mau menikmati pemandangan di jalan lebih jelas pastikan ketika reserve seat  minta duduk di deck atas ya. Lama perjalanan menuju Stasiun Jomo-Kogen sekitar 71 menit, setelah tiba di Stasiun Jomo-Kogen jangan lupa langsung ke tiket office untuk reserve seat tiket pulang ke Tokyo supaya pasti dapat tempat duduk, bisa saja tidak reserve seat tapi ketika pemilik kursi datang kita harus pindah dan jika penuh terpaksa harus berdiri, jadi manfaatkanlah fasilitas dari Tokyo Wide Pass ini untuk free reserve seat tanpa harus bayar lagi. Selanjutnya carilah tourist information yang letaknya sebelum pintu keluar, di situ saya membeli tiket bus, beli saja tiket Minakami Area Pass 3 days Bus dengan harga 2000 Yen. Walaupun kalian gunakan hanya untuk sehari tetap lebih untung daripada membeli tiket satuan. Setelah selesai membeli tiket bus, saya menuju ke halte bus yang letaknya persis di depan pintu keluar stasiun untuk menuju Terminal bus Minakami, Saat naik bus pastikan ke supir bus kalo kalian akan ke Minakami. Lama perjalanan menuju Minakami sekitar 20 menit. Sepanjang perjalanan menuju Minakami indah sekali kita akan melewati hutan, sungai dan pegunungan dengan pohon-pohon yang sudah berubah warna cantik sekali. Tiba di Minakami akan berganti bus menuju ke Takaragawa Onsen, Terminal Bus Minakami ini kecil dan sepi tapi berasa sekali suasana Jepangnya, selama menunggu bus saya ga putus-putus mengucap syukur melihat indahnya musim gugur yang terlihat jelas di pegunungan. Jadwal bus menuju ke Takaragawa Onsen  jam 10:45, naik di platform 4. Dalam satu hari jadwal bus pergi hanya ada satu dari Minakami ke Takaragawa Onsen jam 10:45 dan hanya ada satu bus pulang jam 14:52 dari Onsen ke Minakami. Jadwal bus ontime jadi jangan sampai ketinggalan bus, selalu cek jam. 

Saya juga sempat berkenalan dengan ibu-ibu Jepang yang akan pergi ke lokasi lain, walaupun terkendala bahasa tapi kami masih bisa sedikit berkomunikasi dan berfoto, malah ada salah satu dari mereka yang suaminya pernah bekerja di Jakarta, wah senangnya sampai si ibu telpon suaminya, walaupun ga ngerti tapi saya bisa menebak jika si ibu senang bisa ketemu saya dan dia ingin saya bicara dengan suaminya di telpon tapi sayang sekali bus menuju Takaragawa Onsen sudah tiba dan harus segera naik dan kami hanya bisa saling melambaikan tangan dengan seyum bahagia. Perjalanan bus sekitar 30 menit dan tiba Takaragawa Onsen jam 11:22. Bus akan masuk sampai ke dalam dan berhenti persis di depan onsen jadi tidak perlu khawatir nyasar ya karena tujuan akhir dari bus adalah Takaragawa Onsen. Tiket masuk  Takaragawa Onsen 1500 yen per orang. 

Maya Bath.. onsen khusus wanita
Petugas loket yang sepertinya pemiliknya juga karena lumayan fasih berbahasa inggris mengingatkan agar tidak lupa waktu. karena bus pulang hanya ada satu kali dan jika sudah selesai berendam saya di minta tunggu di dalam restoran dan mereka akan info ketika bus tiba. Oh ya disini bisa sewa handuk juga, ada ukuran besar dan kecil. Sebaiknya membawa handuk sendiri  jadi tidak perlu sewa. Setelah membayar tiket saya masuk melalui lobby area souvenir dan ada locker sepatu, jika kalian datang pada saat musim dingin dan bersalju, di sini disediakan sepatu boot  karet. Selanjutnya melewati seperti restoran dan akhirnya keluar di area outdoor onsen. Untuk wanita bisa langsung  menuju Maya Bath onsen outdoor khusus wanita, lokasinya paling ujung. Onsen yang pertama dilewati adalah onsen khusus pria dan onsen campur, sempet shock juga saat lewat onsen khusus laki-laki liat mereka telanjang bulat sebulat-bulatnya dan mereka cuek aja jalan-jalan tanpa selebar benang yang menutupi (tutup mata). Seharusnya saya ga boleh menatap, gimana ya namanya pertama kali jadi ga sadar saya liatin hahaha. Di sepanjang jalan banyak larangan untuk foto saya sendiri ambil foto hanya di area yang sepi. 

Saya benar-benar terpesona sama onsen ini, indah banget karena onsennya benar-benar ada di pinggir sungai yang hanya di batasi batu-batu untuk keamanan. Semua petunjuk menuju onsen di tulis dalam bahasa Jepang dan tulisan kanji, jika ragu lokasi onsen khusus wanita tanya saja ke petugas yang kita temui ketika berjalan menuju onsen. Lalu saya melewati locker area, kita bisa titip tas di sini dengan koin, saya sih bawa saja barang sampai ke area onsen tidak perlu titip di loker karena di onsennya sendiri ada ruang untuk ganti pakaian dan ada tempat keranjang-keranjang di dalam lemari yang bisa kita gunakan untuk menyimpan barang.  Walaupun tempat keranjangnya terbuka, barang kita tetep aman kok.

rak dengan keranjang untuk menyimpan pakaian dan tas

Di dalam ruangan itu juga ada tempat istirahat dan mesin cuci untuk mengeringkan handuk yang kita bawa. Saya berendam  sekitar 1.5 – 2 jam sudah cukup, walaupun tetep masih pengen berendam, soalnya bener-bener nikmat berendam dengan cuaca musim gugur yang sudah dingin. Jadi bayangkan kalo datang saat musim salju wah pasti lebih nikmat, dengan suhu yang sangat ekstrim. Beruntung sekali saat saya tiba di onsen khusus wanita tidak ada pengunjung, sepi hanya saya sendiri jadi bisa puas berendam naked tanpa malu dan puas foto-foto, aturannya sih ga boleh foto ya, tapi karena sendirian rasanya tidak ada yang terganggu kalo saya foto-foto hihihi. 

berasa onsen punya sendiri

Setelah puas saatnya untuk pulang. Bus untuk pulang jam 14:52 menuju ke  Minakami. Jam 14:00 saya sudah mulai membilas badan, jadi tidak ada tempat mandi hanya ada tempat bilas yang letaknya dekat kolam onsen. Setelah beres saya menuju ke lobby dan disana di sediakan free minum ada air panas, air es dan teh hijau. Saya sempat bingung, kenapa di kasih air es ya padahal cuacanya tuh udah dingin banget, ternyata dengan kita minum air es, kita tidak akan terkena panas dalam.. oooh ngono toh hahahaa. Sambil menunggu bus saya minum teh hijau dengan gelas khas Jepang, hangat dan nikmatnya. Bus tiba ontime dan kita tinggal menunjukkan bus pass kepada supir . Lagi-lagi saya sendirian di dalam bus sama ketika berangkat dan supir yang sama juga hahaha. Ngeri ya kalo sampai tertinggal bus karena lokasinya benar-benar di atas gunung dan jauh kemana-mana. Tiba di Terminal Bus Minakami lalu berganti bus untuk kembali menuju Stasiun kereta Jomo-Kogen. Di sini saya kembali bertemu dengan ibu-ibu rombongan yang ketemu sebelumnya, duuh senangnya, sayang kita ga bisa ngobrol karena bus masing-masing sudah datang dan kami kembali hanya bisa melambaikan tangan sambil terseyum bahagia, ya karena keterbatasan bahasa jadi hanya seyum bahasa yang bisa kami mengerti. Tiba di Stasiun Jomo- Kogen saya kembali  naik Shinkansen sekitar jam 17:26 untuk kembali ke Tokyo. Kalo sudah di Stasiun Jomo-Kogen rasanya sudah tenang karena jadwal kereta ke Tokyo lumayan banyak. Untuk cek jadwal kereta kalian bisa cek melalui Hyperdia.

Oh iya ketika berangkat dari Tokyo sebaiknya membawa bekal karena sepanjang perjalanan menuju ke Takaragawa onsen tidak ada mini market yang ada hanya hutan, sungai dan gunung. Kalopun mau beli makan hanya ada di restoran Takaragawa Onsen.

sungainya jernih banget.. 

Sumpah ya abis berendam badan enak banget. Jika ingin menikmati onsen outdoor yang alami dengan pemandangan yang indah, tidak salah untuk mencoba Takaragawa Onsen. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kalian yang ingin mencoba onsen.

Happy travelling.. :)

Comments