15 HARI PERJALANANKU KE JEPANG
Ini adalah perjalanan kedua aku ke Jepang
sendirian lagi. Total 15 hari aku bakal beredar. Trip sebelumnya lebih
mengexplore kota - kota yang mainstream seperti Tokyo, Kyoto dan Osaka, tapi
kayanya 3 kota ini emang wajib deh buat yang pertama kali ke Jepang. Untuk trip
sekarang aku pilih rute yang agak melipir dan Shirakawago menjadi salah satu destinasi
yang wajib aku datengin. Berawal dari ngobrol ngalor ngidul sama temen yang
pengen ke Jepang saat musim gugur saat daun maple berubah merah dan ginkgo
menjadi kuning lalu gugur, huhuhuhhh romantisnya jadi inget drama korea Goblin.
Huaaahhh kok malah terkompori jadi ikutan kepengen liat cantiknya si maple.
akhirnya pas bulan Juli 2018 ga sengaja liat tiket promo Japan Airlines di
Traveloka, aku pilih musin gugur untuk explore Jepang yaitu di bulan November
2018, so untuk pembelian tiket 4 bulan sebelumnya menurutku lumayan murah untuk
airline full service sekelas JAL jadi tanpa pikir panjang langsung deh booking,
harga tiket sekitar 5,6 juta untuk tiket pulang pergi dan belinya pake HSBC
cashback jadi dapet lagi cashback hahaha, gini nih cewek modis alias modal
discount. Nanti aku bakal bahas si JAL terpisah ya.
ITINERARY 15 HARI PERJALANANKU KE JEPANG
Yesss.. tiket udah di tangan
sekarang waktunya browsing dan searching mau ke mana aja selain ke Shirakawago
dan pass apa yang cocok selain tentunya pass kesayangan banyak turis yaitu JR
PASS. Total 15 hari explore Jepang. Banyak orang lebih suka membeli JR PASS,
kalo aku pribadi lebih suka menggunakan JR AREA PASS. Emang sih JR PASS itu menjanjikan
unlimited perjalanan untuk seluruh Jepang dalam jangka waktu 7 hari berturut
turut start dari tanggal pertama kali kita gunakan, tapi masa iya kita bisa
keliling Jepang hanya dalam waktu 7 hari, emang bisa enjoy traveling kaya
sinetron kejar tayang?, aku sih no ya, Jepang itu luas loh, udah gitu buat aku
si JR PASS tuh mahal banget, apalagi kalo kita ga pake maksimal.. Jadi setelah
dapat kota mana saja yang mau aku datengin akhirnya aku putuskan menggunakan JR
TAKAYAMA HOKURIKU AREA PASS (THAP) harganya 14.000 Yen untuk pembelian di luar
Jepang, kalo kita beli di Jepang 15.000 Yen, coba bandingkan kalo kita menggunakan
JR PASS yang harganya 29.000 Yen dengan rute yang aku gunakan, itu menurutku
loh ya, murah menurut aku dan cocok menurut aku belum tentu menurut orang lain
begitupun sebaliknya. Supaya lebih murah lagi, sesuai prinsip ekonomiku kalo
bisa dapat murah kenapa harus bayar mahal hihihi, so belilah ketika masih di
Indonesia biar lebih murah 1000 Yen, lumayan kan ? 1000 Yen itu bisa untuk naik
bus dari Bandara Narita ke Tokyo atau sebaliknya. Aku beli tiket ini di HIS Dago di Bandung, 2 hari sebelum berangkat karena kurs Yen waktu itu sempet tinggi jadi sampai detik detik terakhir sebelum berangkat berharap kurs turun dan yessss akhirnya 2 hari sebelum berangkat kurs turun juga dari awal bulan 135 menjadi 132. lumayanlah hahaha.
Masa pemakaian 5 hari dari tanggal pertama kita gunakan. THAP ini hanya bisa digunakan start dari Kyoto hingga ke Nagoya atau sebaliknya termasuk ke Shirakawago. Jalur si THAP ini harus melingkar melewati beberapa kota jadi ga bisa ambil rute direct dari Kyoto ke Nagoya atau Nagoya ke Kyoto langsung. Jadi cocok banget buat kita yang suka singgah ke beberapa kota. Masa berlaku THAP adalah 5 hari berturut turut dari tanggal pertama kita gunakan dan bisa bebas naik kereta cepat Shinkansen dan kereta lokal khusus kereta JR dan bisa reservasi seat sebanyak 4 kali, pilihlah rute-rute yang jauh untuk reservasi seat, untuk yang dekat tidak perlu reservasi. Walaupun tidak reservasi aku selalu dapat tempat duduk, kereta tidak pernah benar-benar penuh. Kota yang akhirnya aku pilih adalah Nagoya, Takayama, Toyama, Shi-Takaoka, Kanazawa, Osaka dan berakhir di Kyoto.
Kenapa aku start dari Nagoya
karena ada tempat yang mau aku explore di Nagoya. Pesawat JAL yang aku gunakan
mendarat di Bandara Narita Tokyo jadi aku mulai perjalananku dari Tokyo. jadi
kalo kalian mendarat di Osaka kalian bisa start dari Kyoto atau Osaka. Dari
Tokyo aku menggunakan Willer Express Bus untuk rute Tokyo ke Nagoya harganya
3.110 Yen untuk one way. Belilah jauh-jauh hari supaya dapat tiket bus murah
dan yang pasti dapat seat karena untuk peak season kadang udah sold out kalo
mepet-mepet belinya kalo adapun mahal banget bisa di atas 5.000 Yen. Pilihlah
jadwal perjalanan malam hari selain bisa menghemat penginapan satu malam, waktu
kita juga tidak terbuang habis di jalan. Aku pilih berangkat jam 24:00,
departure from JR Yamanote Osaki Station West Exit Bus Terminal (Shinagawa Ward).
Perjalanan dari Tokyo ke Nagoya sendiri menghabiskan waktu sekitar 6 jam, start
jam 24:00 dan tiba di Nagoya sekitar jam 6 pagi. Pas banget kan sampenya pagi?.
Di Nagoya aku menginap semalam karena satu hari aku mau explore Korankei dan Nabana No Sato, pengennya
sih explore kota Nagoyanya juga tapi waktunya tidak memungkinkan mabye next
time kalo di kasih kesempatan lagi berkunjung ke Nagoya. detailnya aku bikin
tulisan terpisah ya. Di Nagoya sendiri aku menginap Hostel Wasabi
Nagoya. Hostel ini deket banget sama stasiun Nagoya jalan kaki paling hanya
sekitar 5 menit. Harganya satu malam waktu itu 2.500 Yen untuk dorm campur laki
dan perempuan. Sempet takut sih karena ini pertama kalinya nginep di hostel
untuk dorm campur biasanya pasti khusus perempuan, cuma karena belinya udah
agak mepet yang ada cuma itu ya sudahlah, nanti kalo mau masuk kamar malem
banget terus bangunnya pagi banget biar ga ketemu para cowok yang nginep, gitu
niatnya tapi karena udah cape banget jadi jam 10 malem udah ke hostel dan kaget
banget ternyata dorm yang campur ini hampir 90% isinya perempuan hahaha. Jadi
buat temen-temen yang punya kasus kaya aku mungkin ga usah terlalu khawatir
untuk menginap di dorm campur, tapi kalo masih dapet yang khusus perempuan ya
pilihlah itu rasanya bakal tetep lebih nyaman.
Setelah puas explore Nagoya, saatnya aku
mulai menggunakan JR Takayama Hokuriku Area Pass. Sehari sebelumnya saat baru
tiba di Nagoya aku udah reservasi seat kereta dari Nagoya menuju Takayama, yes
kota berikutnya setelah Nagoya adalah Takayama. Takayama jadi kota pertama
menggunakan THAP. Kenapa bukan Nagoya kota pertama menggunakan THAP? Awalnya begitu
tapi setelah searching ternyata THAP tidak mengcover ke Korankei dan Nabana No
Sato. Kereta yang aku gunakan dari Nagoya ke Takayama adalah The Limited
Express Hida, kereta ini di sebut juga Wide View Hida karena memeliki jendela
lumayan besar supaya kita bisa menikmati pemandangan selama perjalanan, sumpah
perjalanan kurang lebih 2 jam sampe ga berasa karena view yang di sajikan
selama perjalanan super duper cuantik, dan kereta akan melambat di titik titik
dengan view yang cantik supaya kita penumpang bisa menikmati keindahan dan
mengambil foto tanpa harus buru-buru karena kereta berjalan lambat. Pilihlah
jadwal kereta yang paling pagi supaya bisa liat view cantik dan jangan tidur
loh selama perjalanan. Dalam perjalanan kita juga akan melewati Gero yaitu kota
onsen, gara –gara ngonsen di Takaragawa Onsen di daerah Gunma aku jadi
kecanduan berendam di onsen, sempet menyesal sih kenapa ga ke Gero secara bisa
ke sini tanpa biaya transportasi lagi karena ke cover THAP, ya sudahlah karena
keterbatasan waktu ga mungkin semua di datengin hahaha.. (menghibur diri). Satu
hari aku bakal menginap di Takayama dan explore kota cantik ini. Jadi kapan
dong ke Shirakawagonya hihihi... sabar ya. Sebenernya bisa sih dari Takayama ke
Shirakawago tapi jadinya aku ga explore si Takayama pdahal kota cantik ini
wajib loh. Malah pengennya nginep dua malam, aku menginap di J-Hoppers Hida
Takayama harganya 2125 Yen permalam, dorm khusus perempuan. Aku suka banget
sama hostel ini selain gak jauh dari Stasiun JR Takayama, staffnya itu helpfull
banget dan banyak bule bule yang magang gitu jadinya mereka dengan senang hati
kasih panduan tempat tempat yang wajib di datangi. Karena masih nyesel tidak
bisa mampir ke Gero akhirnya malamnya aku tanya sama staff hostel di mana onsen
yang dekat. Namanya Takayama Green Hotel, hotel ini punya onsen yang bisa untuk
public jadi ga harus nginep di hotel ini, bayarnya 1000 Yen dan dapat handuk
kecil. Onsennya ada yang indoor dan ada yang outdoor. Kalo udah berendam di
onsen tuh tidurnya nyenyak banget, pegel-pegel ilang semua.
Karena hanya menginap semalam paginya aku
harus check out dan pindah kota lagi, tujuan berikutnya adalah kota Toyama. Ada
cerita untuk perjalanan dari Takayama ke Toyama, jadi ceritanya waktu bulan
Agustus itu ada badai yang menyebabkan jalur Takayama dan Toyama terputus, tapi
tenang saja pemerintah Jepang tuh sigap banget, jadi mereka menyediakan bus
dari Takayama ke Toyama dan tercover THAP, dan kita tinggal tunjukan saja THAP
kepada supir busnya. Kota Toyama ini adalah gerbang ke Tateyama Kurobe Alpen
Route, katanya sih bulan November kita masih bisa datang untuk melihat salju,
jadi di Alpen Route ini bulan November udah turun salju. Sayang rencana tinggal
rencana ternyata rutenya di tutup juga karena cuaca yang tidak memungkinkan.
Akhirnya aku putuskan untuk explore saja kota Toyama, sebelumnya koper aku
titip di Stasiun Toyama dengan biaya 600 Yen untuk koper ukuran besar. Kita
bisa explore Toyama Castle dengan berjalan kaki atau naik tram. Cukup setengah
hari buat aku explore Toyama karena aku segera menuju Kanazawa supaya tidak
terlalu sore tiba di Kanazawa. Sebelum explore Toyama seperti biasa aku ke
kantornya JR yang ada di setiap stasiun untuk reservasi seat kereta ke Kanazawa
dan ini tercover THAP, jadi kalo reservasi kita tinggal bilang tujuan kita ke
mana dan tunjukan THAP kepada petugasnya, untuk memudahkan jadwal kereta yang
kita inginkan bisa check jadwal di Hyperdia. Tiba di Kanazawa sekitar jam
15:00. Aku menginap di Midnight Rockers Hostel, harga per malam waktu itu
sekitar 1.800 Yen. Hostel ini terbilang strategis karena dekat ke tempat
wisata. Menuju hostel ini kita harus naik bus karena lokasi Stasiun Kanazawa
memang di pinggiran. Dua hari aku menginap di hostel ini karena hari pertama
aku akan ke Shirakawago. Akhirnya setelah melalui perjalanan yang panjang
hahaha. Detail cerita di Shirakawago udah aku bikin secara terpisah disini. Dan
hari kedua aku gunakan untuk explore kota Kanazawa. Sorenya aku langsung check
out untuk pindah kota menuju Kyoto dan Osaka. Aku menginap di Kyoto karena udah
janjian sama temen yang rumahnya deket jadi kita tuh deket tapi jarang ketemu
karena kesibukan kita hahaha sok sibuk banget ya dan malah ketemuannya jauh di
Jepang. Di Kyoto aku menginap dua malam di Small World Guest House, harganya
2000 Yen per malam. Hostelnya biasa aja dan agak jauh dari kota tapi sukanya
hostel ini bangunannya Jepang banget jadi buat yang suka sih bisa coba menginap
di sini. Selama di Kyoto dan Osaka aku bakal explore kota yang pernah di
datangi waktu trip sebelumnya, kenapa? Karena beda musim hahaha. Sebelumnya kan
musim semi dimana viewnya adalah sakura dan trip yang sekarang saat musim gugur
jadi viewnya daun-daun yang berubah warna cantik banget dan Kyoto menjadi dalah
satu kota dengan view musim gugur yang cantik. Tapi jujur aku ga terlalu suka
Kyoto karena di Kyoto tempat – tempat wisata tuh semua berbayar dan harganya
lumayan bisa 500 – 700 Yen. Oh ya selain ke Osaka dan Kyoto aku juga ke Nara,
ini juga kedua kalinya untuk melihat view yang berbeda. Sebagian rute ke Nara
ini tidak di cover oleh THAP jadi ketika keluar dari stasiun kita akan di minta
bayar sebagian rute yang tidak di cover tapi tidak banyak hanya sekitar 200-300
Yen.
Setelah dua malam menginap di Kyoto, aku
harus kembali ke Tokyo karena penerbanganku pulang pergi dari Tokyo. Kenapa
pulangnya ga dari Osaka? Karena kalo mau tiket murah kita biasanya PP melalui
bandara yang sama. Pokoknya puas banget dengan THAP karena benar benar ga rugi
untuk harga 14.000 Yen tapi aku bisa explore lebih dari 7 kota dan juga
Shirakawago yang di cover full oleh THAP. Nanti aku bikinin tulisan detail
untuk biaya yang di keluarkan jika tanpa menggunakan THAP.
Dari Kyoto aku naik bus malam lagi, kali
ini tidak menggunakan Willer Bus tapi menggunakan bus milik perusahaan JR
harganya 3500 Yen oneway. Gimana cara booking busnya nanti aku tulis di blog
untuk cerita tiap kota. Busnya tingkat aku pilih di lantai 2, busnya lebih
sempit dari Willer Bus tapi buat aku sih masih nyaman dan bisa tidur nyenyak
sampai ga berasa sudah sampai di Shinjuku. Kita bisa pilih mau turun di Terminal
bus Shinjuku atau Tokyo. Aku pilih Shinjuku karena hostel untuk 2 hari ke depan
di Tokyo lebih dekat di akses dari Shinjuku Terminal.
Ada yang nanya kenapa gak pake JR PASS aja
kalo dari Tokyo ke Nagoya dan dari Kyoto ke Tokyo naik bus, karena setelah di
hitung hitung dengan menggunakan THAP total biaya yang diluarkan hanya 20.610
Yen, sedangkan harga JR PASS adalah 29.000 Yen dan di tambah bus Nohi PP menuju
Shirakawago 4.600 Yen total dengan JR PASS adalah 33.600 Yen. Selesih 12.990
Yen atau kalo di rupiahkan sekitar Rp. 1.700.000 lebih.
Yap setelah puas explore area Gifu aku
masih punya 2 hari untuk explore Tokyo karena banyak tempat tempat cantik yang
wajib didatangi saat musim gugur.
Akhirnya setelah panjang lebar cerita
bagaimana aku mengexplore wilayah Gifu termasuk Shirakawago dengan menggunakan
Takayama Hokuriku Area Pass. Semoga tulisanku ini berguna bagi yang mau ke
wilayah Gifu dan Shirakawago tanpa menggunakan JR PASS.
Happy travelling dan jangan takut
perempuan traveling sendiri ๐
Baccarat 101 - Online & Real Money - Ronione
ReplyDeleteBaccarat ๋ฐ์นด๋ผ ์ฌ์ดํธ was invented and has since spread to the United States in the late ์จ์นด์ง๋ ธ 19th century and has ์์ฆ์นด์ง๋ ธ become one of the most popular casino games in Las Vegas.
MGM Resort and Casino - Dr.Mcd
ReplyDelete› ์ ์ฃผ ์ถ์ฅ์ต casino › mah › bwpl › casino › mah › bwpl Find all ์ฑ๋จ ์ถ์ฅ์๋ง info and images for MGM ์์ ์ถ์ฅ๋ง์ฌ์ง Resort ์์ธํน๋ณ ์ถ์ฅ์ต and Casino in MGM ์์ฐ ์ถ์ฅ๋ง์ฌ์ง Resorts, NV.